Ciri-Ciri
a.
Memiliki baris.
b.
Memiliki bait.
c. Setiap bait biasanya terdiri
dari 4 baris.
d.
Bersajak akhir dengan pola
a-b-a-b. Tidak boleh menggunakan pola
a-a-a-a, a-a-b-b, atau
a-b-b-a.
e.
Dalam satu baris, jumlah suku kata antara 8
sampai 12 suku kata.
f.
Terdiri dari 2 bagian yaitu:
i. Sampiran
Berada di 2 baris pertama
pantun, sering memiliki tema yang berkaitan dengan lingkungan dan alam sekitar.
Dan biasanya tidak mempunyai hubungan dengan bagian isi.
ii. Isi
Berada di 2 baris terakhir.
Berisi tentang tujuan atau pokok dari suatu pantun.
Contoh
a. Di rumah ada Mbak Finka
Si adik makan bubur Tim-Tim
Kalau tak mau masuk Neraka
Sayangilah anak yatim
Kue Putu enak rasanya
Yang jualan datang selalu
Terima kasih atas nasihatnya
Nasihatmu akan kuingat selalu
b. Pantai indah berpasir
Di dermaga tertambat sampan
Jika tak mau tergelincir
Jangan buang kulit pisang di
jalan
Di meja tersaji buah
Hari raya terhidang ketupat
Terima kasih atas petuah
Berkat kau aku selamat
c. Jalan-jalan ke padang datar
Ke pantai jua pulang berlabuh
Jika ingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh
Suara harimau mengaum
Bunyinya berirama
Kalau ada ulangan umum
Mari kita belajar bersama
d. Tumbuh hijau pohon tebu
Ke pasar membeli daging
Banyak harta sedikit ilmu
Seperti rumah tidak berdinding
Bunga mawar mekar sepuluh
Banyak kumbang terbang di sana
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Agar jadi orang berguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar