Rabu, 28 November 2012

Perkembangan Masyarakat Betawi I

Kelompok penduduk Jakarta yang dikenal dengan masyarakat                                             Betawi merupakan hasil percampuran berbagai macam kebudayaan, baik dari daerah nusantara maupun kebudayaan asing.   

Orang  Tionghoa  datang ke Jakarta  saat masih bernama Sunda Kelapa. Sementara itu, kedatangan berbagai etnis dari   berbagai penjuru nusantara juga  dipicu oleh  perdagangan yang semakin ramai di Jakarta. Mereka datang dari Melayu, Jawa, Bali, dan daerah lainnya yang ada di Nusantara 
Masyarakat betawi memiliki seni gambang kromong, yang instumennya  merupakan gabungan dari unsur-unsur seni berbagai etnis.

Saat Jakarta masih bernama Batavia dan dikuasai oleh orang-orang Belanda,penduduk dibagi menjadi 2 , yaitu penduduk dalam kota/dalam benteng dan penduduk luar kota/luar benteng. 
Di dalam benteng Batavia, orang non-Belanda justru menjadi mayoritas. Mereka terdiri dari orang Tionghoa dan ribuan buruh dari segala macam etnis dari berbagai daerah di Nusantara. 

Kedatangan orang – orang Tionghoa ke Nusantara sudah terjadi sejak abad ke   8 – 9 Masehi  pada zaman kerajaan Sriwijaya.
Memasuki masa pemerintahan Batavia , banyak etnis dari berbagai daerah sengaja didatangkan ke batavia sebagai  buruh.
Khusus untuk orang-orang Tionghoa, pemerintah Batavia menempatkan mereka di luar benteng kota, yaitu Ommelanden.
Pemerintah lalu mengangkat seorang Tionghoa bernama Souw Beng Kong sebagai kapiten penduduk Tionghoa pada tanggal 11 Oktober 1619.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar