Ada sesuatu yang melandasi keputusannya untuk berkarir
menjadi penulis. Beliau pernah mendengar salah satu Hadist Rasulullah yang
memiliki arti “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
Beliau berfikir, bagaimana Ia bisa mewujudkan nasehat Rasul itu. Maka dari itu,
beliau memutuskan untuk menulis. Menurutnya, dengan menulis kita bisa
bermanfaat bagi orang lain.
“Dengan menulis, banyak kesempatan yang terbuka”.
Mungkin kalimat itu dapat menggambarkan posisi
Om Fuadi kali ini. Beliau mengaku bahwa banyak perubahan yang terjadi
setelah beliau menjadi penulis. Beliau menjadi dikenal banyak orang,
diwawancarai, dan diundang untuk menjadi
pembicara. Om Fuadi ini sudah berkali-kali menjadi pembicara, baik di dalam
negeri maupun di luar. Tahun ini saja, beliau akan menjadi pembicara di
Singapura.
Ada 9 beasiswa yang berhasil beliau dapatkan. Antara
lain beasiswa di Washington DC, Amerika Serikat. Lalu ada Monteral dan Quebec
di Kanada, London di Inggris, Australia, dan Singapura, serta Itali. Bagi
penulis yang sempat mengenyam bangku pendidikan di Pondok Pesantren Gontor,
beasiswa yang paling berkesan adalah di Amerika Serikat dan Itali.
Kami diberi beberapa tips berharga untuk mencapai
kesuksesan di masa depan. Om Fuadi mengatakan bahwa kita harus berpegang pada 2
prinsip. Yang pertama, jangan menyerah dan tetap berusaha, serta menyerahkan
hasilnya kepada Allah SWT. Lalu yang kedua, ingatlah kalimat “Man jadda wajada”
yang artinya ‘Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang berhasil’.
40 menit pun berlalu, tak terasa kami telah
menyelesaikan wawancara kami dengan Om Fuadi. Sebelum pulang, kami berfoto
bersama sebagai kenang-kenangan. Bahkan, teman kami meminta tanda tangan
beliau!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar